I.
BAGIAN PENDAHULUAN
1.
Latar Belakang
Salah
satu bimbingan dan konseling di Sekolah
Dasar adalah bimbingan bagi anak cerdas berbakat. Pelaksana bimbingan anak
cerdas berbakat merupakan amanah rakyat yang dituangkan dalam GBHN 1993 dan UU
nomor 2 Tahun 1998 tentang sistem pendidikan nasional. Oleh karena itu,
pemahaman tentang siapa anak cerdas berbakat hendaknya multidimensional dan
hendaknya menyeluruh. Bimbingan bagi anak cerdas hendaknya mengacu pada
karakteristik dan kebutuhan murid itu sendiri. Pemahaman akan kebutuhan dan
karakteristik anak cerdas berbakat merupakan fondasi bagi guru dalam memberikan
bimbingan bagi anak cerdas berbakat. Berbagai bentuk program pengembangan murid
cerdas dan berbakat, salah satu diantaranya dapat didekati dari bimbingan dan
konseling. Tehnik bimbingan merupakan alternatif yang dapat diterapkan dalam
mengembangkan kemampuan anak cerdas berbakat. Penyelengara kelas unggulan di
Sekolah Dasar yang telah dirintis sejak tahun ajaran 1996/1997 merupakan salah
satu upaya pemerintah dalam mengembangkan anak cerdas berbakat, khususnya bakat
akademik.
2.
Identifikasi Masalah
Berdasarkan
pada uraian dalam latar belakang di atas, maka Identifikasi masalah dalam karya tulis ini adalah sebagai berikut :
1. Pengertian anak cerdas
berbakat
2. Ciri-ciri atau karakteristik
murid cerdas berbakat
3. Identifikasi anak cerdas
berbakat
4. Penyelenggara pendidikan bagi
murid cerdas berbakat
5. Tehnik bimbingan bagi murid
cerdas berbakat
6. Penyelenggara kelas unggulan
sebagai model bimbingan bagi murid cerdas berbakat.
7. Profil orang-orang cerdas dan
berbakat besar
3.
Tujuan Penulisan
Tujuan
penulisan karya tulis ilmiah tentang bimbingan bagi anak cerdas dan berbakat
ini adalah sebagai berikut :
1. Mengetahui anak cerdas dan
berbakat
2. Mengetahui ciri-ciri atau
karakteristik anak cerdas berbakat
3. Mengetahui penyelenggara
pendidikan bagi anak cerdas berbakat
4. Mengetahui tehnik bimbingan
bagi anak cerdas berbakat
5. Mengetahui penyelenggara
kelas unggulan sebagai model bimbingan bagi anak cerdas berbakat.
6. Mengetahui orang-orang yang
sukses dalam keterbakatannya
4.
Manfaat
Manfaat
penulisan karya tulis ilmiah tentang anak cerdas berbakat dalam pembelajaran
ini adalah sebagai berikut :
1. Pengetahuan tentang anak
cerdas berbakat dapat memberikan harapan yang realistik terhadap anak dalam
pembelajaran
2. Pengetahuan tentang anak
cerdas berbakat dapat membantu kita dalam memberikan respons yang tepat
terhadap pembelajaran
3. Mempelajari tentang anak
cerdas berbakat akan memberikan banyak informasi yang bermanfaat terutama calon
guru.
II.
BAGIAN INTI
1.
Pengertian anak cerdas
berbakat
Guna
menjawab siapa murid yang cerdas dan berbakat memang bukan hal yang mudah,
tergantung pada filosofis, definisi, penentuan presentase, prosedur,
setting/adegan, model dan model pengayaan yang digunakan. Sampai sekarang belum
ada definisi tunggal dan sulit untuk merumuskan pengertian anak cerdas
berbakat, bahkan istilah anak berbakat diterjemahkan dari “gifted child” masih
nampak digunakan dalam berbagai sebutan. Bakat adalah kemampuan yang merupakan
sesuatu yang “interent” dalam diri seseorang dibawa sejak lahir dan terkait
erat dengan struktur otak. Secara genetis struktur otak itu sangat ditentukan
oleh caranya lingkungan berinteraksi dengan anak manusia itu sendiri. Salah
satu ciri yang paling umum diterima sebagai ciri anak berbakat ialah memiliki
kecerdasan yang lebih tinggi dari pada anak normal lainnya, sebagaimana diukur
oleh alat ukur kecerdasan yang sudah baku. Sementara itu ada pandangan lain dan
pandangan ini lebih banyak dianut, yang cenderung menekankan bahwa masalah
keterbakatan harus didekati dari sudut pandang berdimensi ganda. Menurut
pandangan ini keterbakatan tidak hanya ditinjau dari segi kecerdasan melainkan
juga dari sudut pandang prestasi, kreativitas dan karakter pribadi dan sosial
lainnya. Pengertian anak cerdas berbakat menurut dokumen resmi pemerintahan
digunakan istilah yang berbeda. Istilah murid berbakat merupakan terjemahan
dari “gifted” yang berarti kemampuan intelektual tinggi. Jadi murid berbakat
adalah murid yang memiliki kemampuan intelektual atau taraf intelegensi yang
unggul. Dengan keunggulan ini ia diharapkan memiliki peluang besar untuk
mencapai prestasi tinggi dan menonjol didalam bidang pekerjaannya. (Adni Hakim
Nasution dalam S.C Utami Munandar, 1985;4)
Sedangkan
Clark (1988:6) mengatakan bahwa murid cerdas berbakat ialah anak-anak yang
menampilkan kapabilitas unjuk kerja yang tinggi dalam bidang-bidang seperti
intelektual, kreatif, artistik, kepemimpinan, kemampuan, atau lapangan-lapangan
akademik tertentu, dan memerlukan layanan-layanan atau kegiatan yang tidak
biasa di sediakan oleh sekolah dalam rangka untuk mengembangkan kemampuannya
secara penuh.
Menurut
skala yang dibuat oleh Wechsler, murid cerdas berbakat adalah murid yang
memiliki taraf intelegensi 130 atau lebih, yang dibedakan atas luar biasa
cerdas atau gifted (IQ 145 ke atas) dan sangat cerdas atau superior (IQ
130-144) yang banyaknya 2,5 % dari banyaknya murid.
Berdasarkan
uraian diatas jelaslah yang dimaksud anak cerdas berbakat adalah anak yang
memiliki taraf intelegensi sangat tinggi, serta memiliki tingkat kreativitas
yang tinggi pula, dan dengan adegan kemampuannya memungkinkan bagi dirinya
berhasil dengan baik dalam pekerjaan atau karirnya. Murid seperti ini umumnya
memerlukan program khusus yang terencana selain dari program umumnya, biasanya
di laksanakan di sekolah untuk pengembangan kemampuannya.
2.
Karakteristik dan Kebutuhan
Anak Cerdas Berbakat
Perbedaan
program pendidikan anak cerdas berbakat dengan anak biasa lainnya bukan sekadar
berbeda tetapi secara kualitatif memang harus berbeda. Perbedaan kualitatif ini
mutlak perlu karena anak cerdas berbakat memiliki karakteristik dan kebutuhan
serta permasalahan yang berbeda dari peserta didik biasanya. Sekalipun
pengembangan program pendidikan untuk peserta didik anak cerdas berbakat akan
menyangkut berbagai pertimbangan aspek filosofis, tujuan pendidikan peserta
didik anak cerdas berbakat.
Anak
cerdas berbakat pada umumnya memiliki karakteristik seperti berikut :
1. Membaca pada usia lebih muda
2. Membaca lebih cepat dan lebih
banyak
3. Memiliki perbendaharaan yang
luas
4. Mempunyai rasa ingin tahu
yang kuat
5. Mempunyai minat yang luas,
juga terhadap masalah orang dewasa
6. Mempunyai inisiatif dan cepat
berkerja sendiri
7. Menunjukan keasliannya dalam
ungkapan variabel
8. Memberikan jawaban-jawaban
yang baik
9. Dapat memberikan banyak
gagasan
10. Luwes dalam berfikir
11. Terbuka terhadap
rangsangan-rangsangan dari lingkungan
12. Mempunyai pengamatan yang
tajam
13. Dapat berkonsentrasi untuk
waktu jangka panjang, terutama terhadap tugas atau bidang yang diminati
14. Berfikir kritis, juga
terhadap diri sendiri
15. Senang mencoba hal-hal yang
baru
16. Mempunyai daya abstraksi,
konseptualisasi, dan sintetis yang tinggi
17. Senang terhadap kegiatan
intelektual dan pemecahan masalah
18. Cepat menangkap hubungan
sebab-akibat
19. Berperilaku terarah pada
tujuan
20. Mempunyai daya imajinasi yang
kuat
21. Mempunya banyak kegemaran
22. Mempunyai daya ingat yang
kuat
23. Tidak cepat puas dengan
prestasinya
24. Peka serta menggunakan
firasat
25. Menginginkan kebebasan dalam
gerakan dan tindakan.
Clark
mengemukakan secara kualitatif anak cerdas berbakat menunjukan karakteristik
yang berbeda dari anak normal lainnya dalam aspek kognitif, afektif, sensasi
fisik, intuisi, dan kemasyarakatan. Dalam upaya pengembangan model program
pendidikan yang kondusif bagi anak cerdas berbakat perlu dilakukan analisis
kebutuhan dan permasalahan perkembangan yang mungkin muncul dari aspek yang
disebutkan diatas serta implikasinya bagi pengembangan program pendidikan.
1. Perkembangan Fisik
Selama usia
sekolah anak berbakat sangat mungkin mengalami kesenjangan antara perkembangan
fisik, intelektual dan sekolah secara tidak sengaja mungkin mengambat aktifitas
mereka. Apabila perkembangan intelektualnya lebih cepat daripada perkembangan
fisik maka anak akan merasa tidak kuat secara fisik. Sementara itu jika
tuntutan sensasi fisik kurang menantang akan menjadikan anak berbakat kurang
tertarik dan tidak memperoleh kepuasan melakukan kompetisi di dalam kelompok
sebaya. Melihat karakteristik dan kebutuhan fisik anak berbakat, maka program
pendidikan bagi mereka sepatutnya mempertimbangkan kebutuhan untuk melakukan
aktifitas yang memungkinkan terjadinya interaksi dan asimilasi dan sensorik,
apresiasi kapasitas fisik, menjelajahi aktifitas fisik yang menimbulkan
kesenangan. Kepuasan, menjelajahi aktifitas fisik yang mengarah kepada
keterpaduan antara pikiran dan badan.
2. Perkembangan Kognitif
Para ahli dengan
hasil penelitiannya (thompson, berger, berry, dan mac. Lean) menunjukan secara
biologis memang ada perbedaan struktur otak antara anak berbakat dengan anak
normal. Anak berbakat mampu kedua belahan otak kiri dan kanan sebagai alat
berfikir dan seluruh fungsi-fungsi lain. Secara terintegritas sehingga
mewujudkan perilaku kreatif.
Berbagai
karakteristik perkembangan kognitif anak berbakat menjunjukan kemudahan yang
dimilikinya dalam belajar. Namun hendaknya ciri itu tidak menjadikan kita
berfikir bahwa anak berbakat akan selalu mudah untuk menjadi peserta didik
terpandai di kelasnya. Apabila karakteristik tersebut tidak tersalurkan dengan
sebagaimana mestinya maka tidak mustahil muncul masalah-masalah perkembangan.
Perkembangan
kognitif anak berbakat juga disertai dengan kemampuan intuitif yang akan
mengarahkan kepada permunculan perilaku kreatif. Kreatif adalah ekspresi
tertinggi dari keberbakatan. Kaitan intuisi anak berbakat ditandai dengan
kecenderungan untuk terlibat dan peduli terhadap pengetahuan intuitif dan
fenomena-fenomena metafisik, terbuka terhadap pengalaman-pengalaman metafisi,
dan menunjukan perilaku kreatif dalam banyak hal. Karena kekuatan imajinatif
yang luar biasa sehingga bisa menimbulkan cemoohan sesamanya atau tidak
mendapatkan tanggapan serius dari orang lain yang lebih tua usianya karena di
pandang berperilaku aneh, menyimpang, dan dianggap sebagai pembuat kekacauan.
3. Perkembangan Emosi
Karakteristik
kemampuan kognitif yang tinggi pada anak berbakat dan kepekaannya terhadap
dunia sekitar menjadikan anak berbakat memiliki akumulasi informasi yang
banyak, apabila dengan fungsi kognitif dia mampu mengolah informasi dan
menumbuhkan kesadaran akan diri dan dunianya akan menjadikan anak berbakat
menunjukan perkembangan emosi yang lebih matang dan stabil. Kesadaran yang
tinggi ini akan disertai dengan perasaan yang berbeda dari murid yang lain. Di
sisi lain karakteristik kognitif yang tinggi belum tentu disertai dengan
terjadinya perkembangan emosi yang tinggi pula. Akumulasi informasi yang
terjadi pada anak berbakat karena sensitifitas atau kepekaannya terhadap dunia
sekitar mungkin tidak mencuat ke kesadaran. Anak cerdas berbakat seringkali
menunjukan harapan yang tinggi terhadap dirinya maupun orang lain. Karena
harapan ini tidak selalu disertai dengan kesadaran diri, maka tidak jarang
membawa dirinya, orang lain maupun situasi.
Karakteristik
kehidupan emosi murid berbakat seperti itu menghendaki keseimbangan dengan
pengembangan fungsi kognitif yang ada pada dirinya untuk mengembangkan
kesadaran akan dunianya. Jika tidak, maka perilaku bermasalah mungkin muncul
adalah rawan terhadap kritikan orang lain, kebutuhan untuk diakui yang
berlebihan, bersikap sinis dalam mengkritik orang lain yang akan menimbulkan
gangguan antar pribadi. Motivasi dan daya saing yang kuat, hasrat ingin tahu
yang besar dan minat ekplorasi yang tiada terunjang pada anak berbakat mungkin
dapat menimbulkan keirian mereka terhadap gurunya. Karena gurunya dirasakan
tidak memahami kebutuhannya. Akibatnya mereka memiliki gambaran diri yang
terlalu tinggi, selalu menganggap benar pendapat sendiri yang dapat menumbuhkan
kesan bersikap angkuh dan sombong.
4. Perkembangan Sosial
Karakteristik
perkembangan sosial anak berbakat temuan dan generalisasi sering kali
menunjukan karakteristik populasi yang selalu tidak dapat diterapkan secara
individual. Kecenderungan menunjukan bahwa perkembangan sosial anak berbakat
memang lebih baik dari pada anak yang normal pada umumya. Clark menghimpun dan menyimpulkan berbagai hasil studi yang
dilakukan banyak ahli tentang perkembangan sosial dan emosional anak berbakat
sebagai berikut :
·
Anak berbakat, jika dibandingkan dengan teman sebayanya,
merasa lebih senang dan puas dengan keadaan dirinya sendiri dan hubungan antar
pribadi
·
Anak berbakat cenderung lebih mandiri dan kurang berkomformitas
terhadap pendapat sebayanya lebih dominan, lebih mampu mengendalikan lingkungan
dan lebih kompeptitif
·
Anak berbakat menunjukan kecakapan kepemimpinan dan menjadi
terlibat dalam kegiatan dan kepedulian sosial
·
Anak berbakat lebih cenderung memilih teman yang memiliki
kesebayaan usia intelektual dari pada memilih teman yang secara kronologis
berada pada usia yang sama.
Karakteristik
perkembangan sosial anak berbakat seperti di uraikan di atas dapat menimbulkan
perilaku bermasalah, seperti frustasi atau perasaan-perasaan yang tak
tertantang, potensi kepemimpinan yang tak berkembang karena mungkin tidak
memperoleh kesempatan, kecenderungan mengambil pemecahan masalah secara cepat
tanpa memperhitungkan kompleksitas masalah.
3.
Identifikasi Anak Cerdas
Berbakat
Identifikasi anak cerdas berbakat pada dasarnya dapat dilakukan sedini
mungkin, yaitu :
·
Pada usia 1-2 tahun
Pada masa ini
keunggulan dan kelemahan intelektual anak akan tampak dengan mudah bila anak
diberi rangsangan dengan tepat. Fungsinya ganda, yaitu untuk mengetahui
kemungkinan adanya perkembangan intelektual yang cepat dan tidak terbatas pada
bidang-bidang bakat yang khas, serta untuk mengetahui kemungkinan adanya
kecacatan pada anak.
·
Pada usia 2-6 tahun
Indentifikasi
anak usia ini dapat dilakukan dengan mengajak anak bermain pada bidang yang
disenanginya. Keterbakatan anak akan tampak dalam kemampuan menyelesaikan
tugas-tugas dan berbagai persoalan tanpa mengalami kesulitan yang berarti,
serta tidak banyak memerlukan bimbingan. Karena itu dalam usia dini, orang tua,
guru, kelompok bermain, dan TK tempat menjadi pelaksanaan atau sumber
informasi.
·
Pada usia 6 tahun-seterusnya
Pada masa sekolah
informasi keterbakatan bisa diperoleh dari orang tua terutama berkenaan dengan
bidang-bidang yang disenanginya, dari guru terutama bidang prestasi, dan dari
teman sebaya terutama bidang kepemimpinan, kreatifitas dan sosialisasinya.
Dalam identifikasi ini, penggunaan tes kecerdasan dan tes lain seperti minat, kreatifitas
motivasi juga penting dilakukan. Dengan demikian pada dasarnya ada dua
pendekatan untuk mengidentifikasi murid cerdaas dan berbakat, yaitu dengan cara
studi kasus dan melalui tes atau penggabungan keduanya. Identifikasi di sekolah
dapat dilakukan melalui tahap:
a) Tahap Penjaringan (screening)
b) Tahap Selektif
(identification)
4.
Penyelenggaraan Pendidikan
Bagi Anak Cerdas Berbakat
Penyelenggaraan
pendidikan bagi anak cerdas berbakat secara konvensional dapat dikelompokan ke
dalam beberapa model, antara lain :
a. Akselerasi (acceleration)
Model akselerasi
bisa dilakukan dalam berbagai bentuk, mulai dari memasuki SD pada usia dini,
loncat kelas atau mengikuti bidang studi tertentu di kelas tinggi.
b. Pengayaan (enrichment)
Model pengayaan
yaitu dengan memberikan tugas-tugas tambahan bagi siswa yang memiliki kemampuan
unggul. Model ini dapat memenuhi harapan ana cerdas berbakat dengan tidak
memisahkan mereka dari teman-teman yang biasa.
c. Kelas Unggul (ability
grouping)
Model ketiga
adalah pengelompokan berdasarkan kemampuan. Model ini dapat berupa kelas khusus
didalam sekolah. Model pengelompokan berdasarkan kemampuan di khawatiran akan
menumbuhkan sikap ekslusif, elitisme, dan memiliki peranan yang berbeda dari
yang lain.
d. Bimbingan Konseling
Bagi anak-anak
cerdas dan berbakat, bimbingan konseling merupakan sebuah kebutuhan. Memahami
kekhasan siswa cerdas dan berbakat serta peranan konseling dalam menangani
permasalahan yang timbul akibat kekhasannya adalah sangat penting. Dimana guru
sebagai konselor bagi siswa berkemampuan unggul sangat penting peranannya.
5.
Tekhnik Bimbingan Bagi Anak
Cerdas Berbakat
Karakteristik
anak berbakat masalahnya yang digambarkan pada bagian terdahulu, mengandung
implikasi bagi kemampuan layanan bimbingan anak cerdas berbakat. Layanan
bimbingan yang dimaksud tidak diarahkan kepada layanan yang bersifat ekslusif
melainkan dikembangkan secara terpadu di dalam sistem bimbingan yang ada.
Layanan
bimbingan bagi anak cerdas berbakat tetap bertolak belakang dari pandangan
tentang hakikat manusia sebagai makhluk pribadi, sosial dan makhluk Tuhan.
Dengan kata lain, anak cerdas berbakat dipandang sebagai suatu keutuhan pribadi
sehingga program layanan bimbingan yang dikembangkan mampu menyentuh semua
dimensi perkembangan secara utuh. Sejalan dengan karakteristik dan kebutuhan
yang diuraikan dengan hasil teman studi, dimensi keutuhan perkembangan pribadi
yang dimaksud akan mencakup unsur-unsur berikut :
a. Perkembangan Ranah
Kognitif/Intelektual
Hal ini
mengandung implikasi bagi guru untuk menyediakan tentang pengalaman belajar
yang luas dan dapat di akselerasikan dan mengakselerasikan perkembangan
kognitif anak berbakat. Pengolahan bahan dan tugas ajar secara khusus yang
didasarkan kepada kurikulum yang ada merupakan hal yang harus dilakukan guru
untuk dapat memberian layanan yang optimal bagi anak berbakat. Layanan
bimbingan yang perlu diberikan ialah memahami pikiran dan harapan anak berbakat
dengan sikap terbuka dan membantu anak memahami pikiran dan harapan yang ada
pada dirinya serta kemungkinan pemenuhannya didalam kehidupan.
b. Pengembangan Ranah Fisik
Kemampuan anak
berbakat yang cenderung berkembang lebih awal dari usia pada umumnya
menghendaki layanan pendidikan yang memungkinkan anak memperoleh pengalaman
yang memadukan pola perkembangan berfikir dengan perkembangan fisik.
c. Pengembangan Ranah Intuitif
Layanan
pendidikan bagi anak berbakat perlu memperdulikan pengembangan pengalaman yang
mendorong dia untuk berimajinasi dan berkreasi. Layanan bimbingan di berikan
dalam bentuk pengembangan lingkungan belajar yang menghadapkan anak kepada
situasi atau stimulus baru yang dapat memunculkan imajinasi dan kreativitas
anak.
d. Pengembangan Ranah
Kemasyarakatan
Layanan bimbingan
yang dapat diberikan ialah membantu anak memperoleh pengalaman mengembangkan
dirinya menjadi anggota kelompok dan mampu berpartisipasi dalam proses
kelompok, memperluas perasaan keanggotaan kemasyarakatan, memperluas
identifikasi diri dari masyarakat terbatas ke arah identifikasi terhadap
masyarakat luas.
6.
Penyelenggaraan Kelas
Unggulan sebagai Model Bimbingan bagi Anak Cerdas Berbakat.
a.
Pengertian kelas unggulan
Kelas unggulan
adalah kelas yang terdiri atas jumlah anak yang karena prestasinya menonjol di
kelompok di kelas tertentu pada Sekolah Dasar (Depdikbud. 1996). Program
pengajaran pada kelas unggulan adalah program pengajaran yang berlaku ditambah
dengan pendalaman materi matematika atau berhitung dan IPA serta pelajaran
Bahasa Inggris. Pengelompokan ini dimaksud untuk memudahkan membina anak oleh
guru dalam mengembangkan kemampuan dan potensi yang ada pada anak seoptimum
mungkin sesuai dengan bakat dan kemampuannya.
Tujuan pendidikan
kelas unggulan SD mencakup :
·
Mempersiapkan anak yang cerdas, beriman dan bertaqwa pada
Tuhan YME, memiliki budi pekerti luhur, memiliki pengetahuan dan ketrampilan
serta sehat jasmani dan rohani.
·
Memberikan kesempatan kepada anak yang memiliki kecerdasan di
atas rata-rata normal untuk mendapatkan pengetahuan dan ketrampilan yang sesuai
dengan potensi yang dimiliki siswa
·
Memberikan kesempatan kepada anak lebih cepat mentransfer
ilmu pengetahuan dan teknologi yang diperlukan sesuai dengan perkembangan
pembangunan.
·
Memberikan penghargaan kepada anak yang berprestasi
·
Mempersiapkan lulusan kelas unggulan menjadi siswa unggul
dalam bidang pengetahuan dan teknologi sesuai dengan perkembangan anak. Anak
yang direkrut adalah siswa kelas IV dengan pertimbangan bahwa siswa kelas IV
telah mulai dapat berfikir rasional baik pada SD inti maupun SD imbas.
Persyaratan
kandidat kelas unggul meliputi :
·
Siswa peserta kelas unggulan harus bersekolah pada SD
inti/imbas pada gugusannya.
·
Merupakan murid pada jenjang kelas tinggi di mulai kelas IV
pada tahun ajaran baru.
·
Memiliki bakat dan minat serta prestasi yang konsisten sejak
kelas I sampai kelas III melalui rekaman pengamatan dan tes psikologi
·
Merupakan murid berprestasi disekolahnya dan memiliki ranking
1 psikologi
·
Lulus seleksi tes kemampuan akademik dan kesehatan untuk
keperluan ini perlu diadakan alat seleksi yang standar.
·
Mendapatkan rekomendasi dari kepala sekolah tempat asal siswa
bersekolah
·
Mendapatkan izin tertulis dari orang tua murid/ wali murid
yang isinya bersedia patuh mengikuti tata tertib penyelenggaraan kelas unggul
·
Apabila pada setiap akhir tahun pelajaran tidak mampu
menunjukan keberhasilan prestasi belajarnya, ditempatkan pada kelas biasa di SD
yang bersangkutan.
b.
Proses belajar mengajar di
kelas unggulan
Proses belajar
mengajar di kelas unggulan diupayakan memiliki keunggulan dari pada kelas
biasa. Oleh karena itu seluruh komponen pendidikan seperti guru, materi ajar,
bahkan sarana belajar mengajar, metode mengajar dan waktu belajar dikelas
unggulan harus lebih baik dari kelas biasa mengingat tuntutan prestasi belajar
bagi siswa kelas unggulan sangat tinggi di perlukan adanya guru bimbingan yang
tugas khususnya mengawasi atau membantu, membimbing serta mengarahkan siswa di
kelas unggulan agar dapat berprestasi dengan baik. Kurikulum yang digunakan
adalah kurikulum berlaku secara nasional dan kurikulum plus yang terdiri atas
mata pelajaran matematika/berhitung (4 jam) dan bahasa inggris (4 jam). Dengan
demikian di perlukan penambahan waktu belajar di sekolah.
Metode mengajar
seperti ini diharapkan dapat mengaktifkan siswa dengan merangsang siswa untuk
berfikir mengembangkan berbagai pertanyaan variasi pembelajaran cukup beragam
(individu/kelompok) perhatian terhadap setiap siswa harus merata (20-35 siswa
dalam satu kelas), sehingga dapat memberikan layanan yang sesuai.
c.
Model-model penyelenggaraan
kelas unggulan di Sekolah Dasar
Berdasarkan
pengamatan di kota Bandung di kabupaten Sumedang dan
kabupaten Bekasi
serta kabupaten Tasikmalaya ternyata bentuk penyelenggaraan kelas unggulan di
berbagai daerah bermacam-macam di sesuaikan dengan kondisi masing-masing.
1. Penyelenggaraan kelas
unggulan di SD inti dalam satu kompleks sekolah.
Model penyelenggaraan
kelas unggulan yang paling banyak adalah di selenggarakan di SD inti tetapi
hanya melibatkan SD-SD di luar kompleks SD tersebut meskipun ada gugusan untuk
mengikutsertakan peserta didiknya dalam kelas unggulan apalagi bagi SD swasta.
2. Penyelenggaraan kelas
unggulan kecamatan.
Penyelenggaraan
kelas unggulan di SD inti kota kecamatan dengan menampung siswa terbaik dari
SD-SD di seluruh kecamatan.
3. Penyelenggaraan kelas
unggulan dalam satu kompleks secara bergiliran. Pada model penyelenggaraan kelas
unggulan di selenggarakan di SD dalam satu kompleks secara bergiliran.
4. Penyelenggaraan kelas
unggulan pada seluruh jenjang.
Model ini
menyelenggarakan kelas unggulan pada seluruh jenjang kelas dengan menambah
waktu belajar selama dua jam pelajaran.
d.
Kelebihan dan kekurangan
model kelas unggulan.
Mencermati
penyelenggaraan kelas unggulan di SD inti, pada hakikatnya model pengelompokan
berdasarkan kemampuan model ini akan memudahkan bagi guru dalam mengembangkan
kemampuan atau potensi siswa seoptimal mungkin.
Model kelas
unggulan memungkinkan guru mengembangkan suasana belajar kompetitif sehingga
terjadi persaingan sehat antar siswa. Namun disisi lain model pengelompokan
kemampuan di khawatirkan akan menumbuhkan sikap ekslusif, elitisme. Memiliki
perasaan berbeda dari yang lain bahkan
bisa-bisa menjadi besar kepala.
e.
Bimbingan bagi siswa kelas
unggulan.
Bertolak dari
antisipasi terjadinya dampak negatif penyelenggaraan kelas unggulan maka
gagasan agar siswa kelas unggulan tetap merupakan siswa dari kelas biasa di
sekolah masing-masing atau lazim di kenal dengan pull out enrichment.
Alternatif pertama siswa unggulan bergabung dalam kelas unggulan hanya dalam
kurikulum plus, yaitu mata pelajaran matematika/menghitung, IPA dan bahasa
inggris. Alternatif kedua, siswa unggulan bergabung dalam kelas unggulan pada
setiap mata pelajaran matematika/menghitung, IPA dan bahasa inggris dalam
pelaksanaan kurikulum biasa maupun kurikulum plus.
Keunggulan model
ini adalah siswa unggulan berbaur dengan siswa biasa. Siswa tidak merasa elit
dan perkembangan sosial anak tidak terganggu. Secara administrator SD imbas
tidak merasa di tinggalkan oleh siswa terbaiknya. Sekaitan dengan bimbingan dan
konseling anak cerdas berbakat perlu dipahami bahwa pencegahan masalah lebih
penting daripada remidi. anak Bahkan menurut conny semiawan konselor harus
mampu bertindak berdasarkan pendekatan perkembangan. Oleh karena itu bimbingan
konseling yang di kembangkan adalah model bimbingan dan koseling perkembangan.
7.
Profil Orang-Orang Berbakat
Besar
Diawal
pembahasan kita sudah membahas secara mendalam tentang anak cerdas berbakat.
Untuk melengkapi potret orang berbakat dan cara mereka menggali dan
mengembangkan bakatnya, berikut beberapa contoh orang besar dengan bakat yang
luar biasa yang diasah dengan belajar yang keras, semangat besar, dan latihan
secara terus menerus.
A. Abdurrahman Wahid
Abdurrahman Wahid
atau akrab dipanggil Gus Dur adalah sosok pemikir dan aktivis kelas dunia yang
tidak hanya oleh umat Islam, melainkan juga umat agama lain di dunia.
Sejak kecil Gus
Dur diasuh oleh keluarga yang cinta terhadap pengetahuan dan pergerakan. Di
majalah Warta, dijelaskan bahwa sejak
kecil, Gus Dur sudah ditempa dengan dunia baca yang membuatnya keranjingan.
Bahkan, menurut cerita seringkali ibunya cemas memikirkan Gus Dur karena
dicari-cari tidak ada. Ternyata, ia berada di suatu tempat hanya untuk membaca.
Bahkan ketika buang air besar sekalipun, Gus Dur tetap membaca.
Bakat sebagai
seorang Intelektual di waktu kecil ditunjang oleh berbagai buku. Majalah dan
aneka ragam media informasi yang ada dirumah dan Pondok Pesantren Tebuireng.
Bakat sebagai intelektual kelas tinggi disadari dari awal, sehingga orang
tuanya pun terus mendorong dan mengarahkan guna mengembangkan bakat tersebut.
B. Habiburrahman El Shizary
Sosok
nevelis ini sudah sedemikian populernya di Tanah Air, bahkan di mancanegara.
Buku-bukunya, khususnya Ayat-Ayat Cinta
dan Dalam Mihrah Cinta, menjadi megabest
seller di Asia Tenggara. Buku-bukynya sudah ada yang difilmkan, yaitu Ayat-Ayat Cinta. Kesuksesannya ini tidak
datang dengan tiba-tiba. Ia berproses lama, baik ketika masih sekolah di
Indonesia pada jenjang SMP dan SMA, ataupun ketika kuliah di Universitas
Al-Azhar, Kairo dan Mesir.
Ia tidak pernah
bosan untuk menulis, karena itu memang menjadi kesukaannya yang paling tinggi.
Justru, jika tidak menulis terasa ada yang hilang dalam hidupnya. Begitulah
sosok seorang penulis profesional. Kegiatan menulis adalah yang paling utama,
sedangkan yang lain adalah sambilan. Sehingga, waktunya banyak dihabiskan untuk
menulis, menulis dan terus menulis.
C. Taufik Hidayat
Taufik
Hidayat adalah sosok atlet bulu tangkis yang diakui oleh dunia. Namnya harum di
berbagai ajang kompetesi kelas dunia. Ia adalah juara Olimpiade Athena 2004 dan
juara dunia. Sudah tak terhitung medali yang ia boyong dari berbagai kompetisi,
baik di dalam dan luar negeri. Kesuksesannya tidak lepas dari kerja kerasnya
sejak kecil dalam menggali dan mengembangkan bakat. Ia sosok yang tidak pernah
menyerah, mempunyai kemauan kuat dan keras, dan selalu ingin menjadi nomor
satu.
Bulu
tangkis menjadi bagian yang tidak
terpisahkan dari hidup Taufik Hidayat. Hidupnya dipersembahkan untuk
kebangkitan bulu tangkis Indonesia, sama dengan Susi Susanti. Ia berharap anak
muda Indonesia bisa menyamai prestasinya dengan usaha keras, tekun dan penuh
antusiasme.
Tiga sosok yang pemikir, sastrawan dan atlet nasional dan dunia ini
membuktikan teori bahwa dibutuhkan kerja keras dalam meraih keberhasilan.
Semakin cepat mengetahui bakat dan mengembangkannya, semakin baik pula
hasilnnya, dan itu harus dimulai sejak kecil. Orang tua, guru dan lingkungan
sangat berpengaruh besar dalam keberhasilan ini, namun tekad dari dalam adalah
kuncinya.
Orang lain hanya mengarahkan dan mendorong, keputusan mengubah sejarah
hidup ada di tangan masing-masing orang. Masa depan tidak bisa diwakilkan dan
digantungkan kepada orang lain. Sebab, masing-masing orang adalah pemimpin bagi
diri sendiri. Sesuatu yang Anda lakukan harus dipertanggungjawabkan sendiri.
Sehingga, pilih-pilihan hidup sepenuhnya berada di genggaman Anda. Maka,
teruslah mencoba dan temukan bakat Anda sedini mungkin. Jangan
membuang-membuang waktu, asah dan kembangkan bakat Anda secara terus menerus,
sepanjang hayat masih dikandung badan. Jangan sampai merasa sudah mencapai
puncak prestasi, sebab diatas langit
masih ada langit, dan begitu seterusnya.
III.
BAGIAN PENUTUP
1. Rangkuman
·
Murid cerdas berbakat adalah murid yang memiliki taraf
intelegensi yang sangat tinggi, serta memiliki tingkat kreativitas yang tinggi
pula, dan dengan kemampuannya memungkinkan bagi dirinya berhasil dengan baik
dalam pekerjaan atau karirnya. Murid seperti ini umumnya memerlukan program
khusus yang terencana selain dari program umumnya biasanya di laksanakan di
sekolah untuk pengembangan kemampuannya.
·
Perbedaan program pendidikan anak cerdas berbakat dengan anak
biasa bukan sekedar berbeda tetapi secara kualitatif memang harus berbeda.
Perbedaan kualitatif ini mutlak perlu karena anak cerdas berbakat memiliki
karakteristik dan kebutuhan serta permasalahn yang berbeda dari anak biasanya.
Sekalipun pengembangan program pendidikan untuk peserta didik anak cerdas
berbakat akan menyangkut pertimbangan aspek filosofis, tujuan pendidikan
peserta didik anak cerdas berbakat.
·
Untuk mengidentifikasi siswa cerdas berbakat yaitu dengan
penggunaan tes kecerdasan dan tes lain seperti minat, kreativitas, motivasi
juga penting dilakukan. Dengan demikian pada dasarnya ada dua pendekatan untuk
mengidentifikasi murid cerdas dan berbakat, yaitu dengan cara studi kasus, dan
melalui tes, atau penggabungan kesuanya.
·
Penyelenggaran pendidikan bagi anak cerdas berbakat secara
konvensional dapat dikelompokan ke dalam beberapa model, antara lain :
1. Akselerasi (acceleration)
2. Pengayaan (enrichment)
3. Kelas Khusus (ability
grouping)
4. Bimbingan Konseling
Tehnik bimbingan
bagi anak cerdas berbakat tetap bertolak belakang dari pandangan tentang hakikat
manusia sebagai makhluk pribadi, sosial dan makhluk Tuhan. Dengan kata lain,
anak cerdas berbakat dipandang sebagai suatu keutuhan pribadi sehingga program
layanan bimbingan yang dikembangkan mampu menyentuh semua dimensi perkembangan
secara utuh. Sejalan dengan karakteristik dan kebutuhan yang diuraikan sebagai
hasil temuan studi, dimensi keutuhan perkembangan pribadi yang dimaksud akan
mencakup unsur-unsur berikut :
1. Pengembangan ranah
kognitif/intelektual
2. Pengembangan ranah fisik
3. Pengembangan ranah intuitif
4. Pengembangan ranah
kemasyarakatan
·
Kelas unggulan adalah kelas yang terdiri atas sejumlah siswa
yang karena prestasinya menonjol di kelompok di kelas tertentu pada SD
(Depdikbud, 1996).
·
Program pengajaran
pada kelas unggulan adalah program pengajaran yang sesuai dengan kurikulum yang
berlaku ditambah dengan pendalaman materi matematika atau berhitung dan IPA
serta pelajaran bahasa inggris.
2. SARAN
Orang
tua merasa perlu menambah wawasan tentang tumbuh kembang anak, hal ini mencakup
tahap-tahap perkembangan anak, pola asuh dan pola didik anak. Dengan mengetahui
informasi tentang tahap perkembangan anak, maka orang tua bisa secara dini
mengenali hak-hak yang tidak biasa yang ada pada diri anak.
Kemudian
dengan memahami konsep-konsep pola asuh dan pola didik yang ilmiah, maka orang
tua akan mampu meminimalisir kesalahan dalam menerapkan nilai, sikap dan
perilaku dalam menghadapi anak, terutama ketika anak-anak menunjukan
kebiasaan-kebiasaan yang berbeda dengan anak-anak seusianya.
Disamping
orang tua, seorang tenaga pendidik atau guru dianjurkan juga menambah wawasan
pengetahuan tentang perkembangan anak, disamping menguasai substansi mata
pelajaran yang diajarkannya di dalam kelas, tentunya hal ini akan memudahkan
bagi guru dalam mengambil pendekatan sesuai dengan kepribadian si anak.
Pemerintah
sebagai payung utama pertumbuhan dan perkembangan warga negaranya, semestinya
menaruh perhatian besar terhadap penelitian, pengembangan-pengembangan terkait
dengan pendidikan anak cerdas berbakat. Karena hal ini terkait dengan
kesuksesan generasi muda sebuah negara dalam menyongsong masa depannya.
ASSALAMUALAIKUM SAYA INGIN BERBAGI CARA SUKSES SAYA NGURUS IJAZAH saya atas nama bambang asal dari jawa timur sedikit saya ingin berbagi cerita masalah pengurusan ijazah saya yang kemarin hilang mulai dari ijazah SD sampai SMA, tapi alhamdulillah untung saja ada salah satu keluarga saya yang bekerja di salah satu dinas kabupaten di wilayah jawa timur dia memberikan petunjuk cara mengurus ijazah saya yang hilang, dia memberikan no hp BPK DR SUTANTO S.H, M.A beliau selaku kepala biro umum di kantor kemendikbud pusat jakarta nomor hp beliau 0823-5240-6469, alhamdulillah beliau betul betul bisa ngurusin masalah ijazah saya, alhamdulillah setelah saya tlp beliau di nomor hp 0823-5240-6469, saya di beri petunjuk untuk mempersiap'kan berkas yang di butuh'kan sama beliau dan hari itu juga saya langsun email berkas'nya dan saya juga langsung selesai'kan ADM'nya 50% dan sisa'nya langsun saya selesai'kan juga setelah ijazah saya sudah ke terima, alhamdulillah proses'nya sangat cepat hanya dalam 1 minggu berkas ijazah saya sudah ke terima.....alhamdulillah terima kasih kpd bpk DR SUTANTO S.H,M.A berkat bantuan bpk lamaran kerja saya sudah di terima, bagi saudara/i yang lagi bermasalah malah ijazah silah'kan hub beliau semoga beliau bisa bantu, dan ternyata juga beliau bisa bantu dengan menu di bawah ini wassalam.....
BalasHapus1. Beliau bisa membantu anda yang kesulitan :
– Ingin kuliah tapi gak ada waktu karena terbentur jam kerja
– Ijazah hilang, rusak, dicuri, kebakaran dan kecelakaan faktor lain, dll.
– Drop out takut dimarahin ortu
– IPK jelek, ingin dibagusin
– Biaya kuliah tinggi tapi ingin cepat kerja
– Ijazah ditahan perusahaan tetapi ingin pindah ke perusahaan lain
– Dll.
2. PRODUK KAMI
Semua ijazah DIPLOMA (D1,D2,D3) S/D
SARJANA (S1, S2)..
Hampir semua perguruan tinggi kami punya
data basenya.
UNIVERSITAS TARUMA NEGARA UNIVERSITAS MERCUBUANA
UNIVERSITAS GAJAH MADA UNIVERSITAS ATMA JAYA
UNIVERSITAS PANCASILA UNIVERSITAS MOETOPO
UNIVERSITAS TERBUKA UNIVERSITAS ISLAM INDONESIA
UNIVERSITAS TRISAKTI UNIVERSITAS KRISTEN INDONESIA
UNIVERSITAS BUDI LIHUR ASMI
UNIVERSITAS ILMUKOMPUTER UNIVERSITAS DIPONOGORO
AKADEMI BAHASA ASING BINA SARANA INFORMATIKA
UPN VETERAN AKADEMI PARIWISATA INDONESIA
INSTITUT TEKHNOLOGI SERPONG STIE YPKP
STIE SUKABUMI YAI
ISTN STIE PERBANAS
LIA / TOEFEL STIMIK SWADHARMA
STIMIK UKRIDA
UNIVERSITAS NASIONAL UNIVERSITAS JAKARTA
UNIVERSITAS BUNG KARNO UNIVERSITAS PADJAJARAN
UNIVERSITAS BOROBUDUR UNIVERSITAS INDONESIA
UNIVERSITAS MUHAMMADYAH UNIVERSITAS BATAM
UNIVERSITAS SAHID DLL
3. DATA YANG DI BUTUHKAN
Persyaratan untuk ijazah :
1. Nama
2. Tempat & tgl lahir
3. foto ukuran 4 x 6 (bebas, rapi, dan usahakan berjas),semua data discan dan di email ke alamat email bpk sutantokemendikbud@gmail.com
4. IPK yang di inginkan
5. universitas yang di inginkan
6. Jurusan yang di inginkan
7. Tahun kelulusan yang di inginkan
8. Nama dan alamat lengkap, serta no. telphone untuk pengiriman dokumen
9. Di kirim ke alamat email: sutantokemendikbud@gmail.com berkas akan di tindak lanjuti akan setelah pembayaran 50% masuk
10. Pembayaran lewat Transfer ke Rekening MANDIRI, BNI, BRI,
11. PENGIRIMAN Dokumen Via JNE
4. Biaya – Biaya
• SD = Rp. 1.500.000
• SMP = Rp. 2.000.000
• SMA = Rp. 3.000.000
• D3 = 6.000.000
• S1 = 7.500.000(TERGANTUN UNIVERSITAS)
• S2 = 12.000.000(TERGANTUN UNIVERSITAS)
• S3 / Doktoral Rp. 24.000.000
(kampus terkenal – wajib ikut kuliah beberapa bulan)
• D3 Kebidanan / keperawatan Rp. 8.500.000
(minimal sudah pernah kuliah di jurusan tersebut hingga semester 4)
• Pindah jurusan/profesi dari Bidan/Perawat ke Dokter. Rp. 32.000.000